Pages

Friday, November 27, 2009

11 Solusi Open Source Cloud Computing



Teknologi cloud computing terus berjalan, dan banyak data center yang akan mulai mengaplikasikanya, hal itu juga berlaku untuk dunia Open-source software mereka juga terus berinovasi dan membuat sistem cloud computing yang lebih stabil, friendly dan lebih baik tentunya dari segi bisnis bersamaan dengan krisis ekonomi dunia, Cloud computing jadi semakin di galakan, dengan menawarkan berbagai macam jenis flexsibilitas dan hemat biaya dengan menggunakan cloud computing. Mengintegrasikan Cloud dapat menekan biaya penggunaan IT, dengan kapabilitas untuk memilih dan menggabungkan antara public dan private application. Berikut ini ada 11 top open-source cloud application uang diambil dari GigaOm untuk keperluan untuk, pelayanan, pendidikan, support, general item of interest, dan lainya.


  1. Eucalyptus. Ostatic menggemparkan berita dimana UC Santa Barbara membuat sebuah open-source cloud project tahun kemarin. Dikeluarkan sebagai open-source (dengan menggunakan lisensi FreeBSD-style) Eucalyptus dapat digunakan untuk infrastruktur cloud computing dalam cluster yang dapat menduplikasi fungsionalitas Amazon EC2, Eucalyptus secara langsung menggunakan command-line tool dari Amazon. Sebagai langkah awal Eucalyptus System terlebih dahulu membuat venture funding, untuk membiayai staff termasuk arsitek dari Eucalyptus project. Baru baru ini mereka mengeluarkan update software framework nya, yang juga dilengkapi dengan fitur cloud computing yang akan digunakan pada Linux Ubuntu versi terbaru.
  2. Red Hat’s Cloud. Salah satu pemain open-source terlama Red Hat memang telah memfokuskan diri pada cloud computing. Pada akhir juli kemarin, Red Hat membuka sebuah Open Source Cloud Computing Forum, yang berisi banyak persentasi mengenai ide perpindahan dari open-source untuk mengikuti teknologi cloud. Anda dapat mengikuti semua free webcast dari semua persentasi Redhat. Pembicaranya Rich Wolski (CTO dari Eucalyptus Systems), Brian Stevens (CTO dari Red Hat), dan juga Mike Olson (CEO dari Cloudera). Steven akan membawa anda mengenai strategi Red Hat terhadap cloud computing. Novell juga open source sedang mencoba untuk memfokuskan ke cloud computing, anda juga dapat membaca strategi mereka disini.
  3. Traffic Server. Yahoo kali ini berpindah ke open-source untuk memberikan inisiatif untuk mewujudkan cloud computing dengan memberikan donasi ke produk Traffic Servermemberikan kemudahan bagi para IT administrator untuk mengalokasikan sumber daya, termasuk didalamnya menghandle ratusan dari virtualized services secara online. kepada Apache Software Foundation. Traffic Server adalah sebuah sistem yang digunakan secara in-house oleh Yahoo untuk mengatur traffic mereka sendiri, dengan ini mereka dapat mengatur session management, authentication, configuration management, load balancing, dan juga routing untuk semua cloud computing software stack. Dengan kata lain Traffic Server
  4. Cloudera. Sebuah open-source Hadoop software framework yang saat ini mulai banyak di gunakan pada cloud computing deployment karena fleksibilitas nya yang tinggi dan menggunakan cluster-based, data-intensive queries tools ini jadi banyak disukai. Tentu saja ini terlewat oleh Apache Software Foundation, dan Yahoo juga memiliki time-tested Hadoop distribution sendiri. Cloudera nampaknya saat ini menjajikan untuk tahap awal yang memberikan support komersil untuk Hadoop. anda dapat membaca tentan Cloudera disini.
  5. Puppet. Adalah sebuah teknolosi Virtual server yang dapat di implemetasikan pada cloud computing, dan juga dapat digunakan sebagai Reductive Lab open-source software (kurang faham maksudnya apa), software ini dibangun dengan menggunakan Cfengine system, dan hebatnya banyak system administrator yang memanfaatkan software ini . Anda dapat dengan mudah mengatur berapapun jumlah virtual machine dan dapat melakukan automated routine, tampa harus melakukan complex scripting.
  6. Enomaly. Adalah Elastic Computing Platform (ECP) yang merupakan akar dari Enomalism open-source provisioning and management software, teknologi ini di desain untuk mengatur kompleksitas dari implementasi infrastruktur cloud. ECP adalah sebuah programmable virtual cloud computing infrastructure untuk ukuran kecil, sedang dan juga enterprise besar dan anda dapat membaca lebih detail disini.
  7. Joyent. Adalah sebuah software yang didirikan pada Januari awal tahun ini, yang memulai open-source cloud dengan memanfaatkan JavaScript dan Git. Infrastruktur Joyent cloud hosting dan cloud management software membuka banyak open-source tools untuk public dan private cloud.  Perusahaan ini juga membantu mengoptimasi kecepatan implementasi dari open-source MySQL database untuk penggunaan cloud use.
  8. Zoho. Banyak orang mengenal Zoho sebagai free, online application, yang menjadi pesaing dari Google Docs. yang terpenting untuk diketahui adalah bawasanya Zoho core adalah betul betul open source — sebuah contoh bagaimaa solusi SaaS dapat bekerja secara harmonis dengan open source. Anda dapat menemukan bagaimana Zoho mengimplementasikan open-source tool melalui interview mereka.
  9. Globus Nimbus. Open-source toolkit ini mampu merubah bisnis anda dari infrastruktur cluster menjadi Infrastructure-as-a-Service (IaaS) cloud. Amazon EC2 interface digunakan sepenuhnya namun ini bukan hanya sebuah interface yang dapat anda manfaatkan.
  10. Reservoir. Adalah sebuah inisiatif dari European research untuk mengembangkan virtualized infrastructure and cloud computing. Akhirnya membawa mereka untuk mengembangkan teknologi open-source untuk cloud computing, dan membantu para pengguna bisnis untuk menghemat biaya IT.
  11. OpenNebula. OpenNebula VM Manager adalah sebuah komponen dasasr dari Reservoir. Ia adalah sebuah jawaban open-source untuk berbagai macam jenis virtual machine management yang banyak di gunakan secara proprietary, Interface nya pun dapat dengan mudah dipahami dengan cloud infrastructure tools and services. “OpenNebula adalah sebuah open-source virtual infrastructure engine yang akan memberikan anda implementasi dan re-placement dari virtual machines pada physical resources,” menurut project lead mereka.
Nampaknya banyak open-source tools sudah mulai berkompetisi dalam dunia cloud computing. Hasil akhir dari ini tentu saja nantinya kita akan menemukan fleksibilitas dari organisasi untuk mengkostumasi pendekatan yang mereka inginkan. Open-source cloud akan memberikan potensi akan harga yang sangat kompetitif untuk mendapatkan service cloud.

Sumber : http://teknoinfo.web.id/11-solusi-opensource-cloud-computing/

No comments: